PASARWAJO-TERASNUSANTARA_SMP Negeri 3 Buton menggelar sosialisasi pembelajaran selama bulan suci ramadan. Kegiatan yang di pusatkan di Aula sekolah tersebut sekaligus di rangkaikan dengan sosialisasi gerakan tujuh kebiasaan hebat anak indonesia.
Plt. Kepala SMP Negeri 3 Buton, Zalfati menjelaskan, sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, terdapat pergeseran kegiatan pada kelender pendidikan selama pada bulan ramadan.
Alumni Universitas Haluoleo itu menekankan, bahwa pembelajaran saat bulan puasa harus berkaitan dengan keagamaan dan tujuh kebiasaan anak indonesia hebat, baik dalam pembelajaran mandiri maupun tatap muka.
“Materi agama non muslim dapat menyesuaikan, sesuai dengan agamanya masing-masing. Kemudian sekolah menyediakan jurnal kegiatan pembelajaran sesuai dengan format yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan,” ujarnya, Rabu 26 Februari 2025.

Tekhnisnya, lanjut, Wanita berhijab ini, legalisasi jurnal tersebut di tandatangani oleh orang tua siswa. Dijelaskannya, untuk jam efektif selama ramadan 1446 Hijiriah tersebut dimulai pukul 08.00 s/d 11.00 WITa dengan mengenakan busana muslim dan muslimah baik guru maupun siswa, sementara non muslim dapat mengenakan pakaian sesuai dengan keyakinannya.
“Jadwalnya itu mulai 5 hingga 25 Maret, dimana semua guru dapat menjadi narasumber di sekolahnya masing-masing ditambah dengan narasumber lain yang dibutuhkan oleh sekolah itu sendiri,” urainya.
Karena itu, pihaknya meminta sejumlah orang tua yang hadir agar mendukung program tersebut dengan memberikan semangat selama kegiatan pembelajaran di bulan suci ramadan.
Sementara itu Guru Agama SMP Negeri 3 Buton Zuniati, menjelaskan tentang materi pembelajaran selama ramadan. Dalam paparannya, Zuniati menerangkan, kebiasaan beribadah merupakan fondasi penting dalampembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat guna mendekatkan diri dengan tuhan.
“Meningkatkan nilai-nilai etika moral, spritual, dan sosial serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna, meningkatkan kebersamaan dan solidaritas serta peningkatan diri yang berkelanjutan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Wakasek Kesiswaan, Fahira merinci tujuh kebiasaan anak indonesia hebat yang dimaksud yakni, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.
“Sementara nilai karekter yang diharapkan dari tujuh kebiasaan anak indonesia hebat tersebut meliputi, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, menentukan tujuan yang jelas, mengutamakan hal utama, berpikir menang-menang, mendengarkan untuk memahami, berkolaborasi secara kreatif dan menjaga keseimbangan hidup,” pungkasnya.
Diketahui turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni, Pengawas Sekolah, La Ode Yusrin, Ketua Komite Sekolah, Faisa dan ratusan siswa perwakilan orang tua atau wali murid serta guru-guru di sekolah itu.(Zarmin)