Pendapatan home pay di RSUD Baubau masih rendah jika dibandingkan dengan daerah tetangganya di Kepulauan Buton. Untuk itu pihak RSUD mendorong agar menaikkan insentif dokter spesialis sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan tenaga kesehatan tersebut di Rumah Sakit RSUD Baubau
BAUBAU – Terasnusantara_ Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Baubau, dr. Sadly Salman menyebut pendapatan home pay di tempatnya bertugasnya saat ini masih rendah jika dibandingkan dengan daerah tetangganya di Kepulauan Buton.
Hal itu diungkapkan saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. “Kalau yang saya tau di daerah-daerah lain itu berdasarkan kemampuan daerah, umpamanya daerahnya bisa 20 juta, umpanya daerahnya bisa 25 juta, juta. Kaya Kabupaten Buton, Buton selatan itu khan di atas 20 juta semua. Bahkan di Wakatobi itu di atas 30 juta kalau tidak salah, itu atas kemampuan daerah,” ungkapnya.
Karena itu pihaknya mendorong agar menaikkan insentif dokter spesialis sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan tenaga kesehatan tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau. Sadly menilai jumlah dokter spesialis di rumah sakit yang dipimpinnya ada 28 orang, terdiri dari ASN dan non ASN.
“Kami masih kekurangan dokter spesialis diantaranya ortopedi, bedah anak, patologi anatomi, gizi klinik dan rehabilitasi medik. Selain itu, ada beberapa yang baru satu orang dokter spesialisnya seperti mata, THT, kulit, saraf, jantung dan bedah,”ungkap Sadly, Kamis 9 Mei 2024.
Menurutnya, kekurangan dokter umum maupun dokter spesialis termasuk perawat spesialis bukan karena sekolahnya yang kurang. Tetapi distribusinya tidak merata di seluruh daerah di Indonesia.
Selama ini, katanya, dokter spesialis masih terpusat di daerah Jawa. Itu salah satunya karena bila bertugas di daerah tersebut, kesejahteraan mereka lebih baik.
Karena itu menurut Sadly, untuk menambah dokter spesialis bertugas di Baubau antara lain Pemkot harus punya suatu ide seperti menyekolahkan putra – putri daerah di bidang tersebut.
Kedua menurutnya, bisa dengan cara mengontrak para lulusan doker spesialis. Hanya saja harus diberikan insentif yang bisa menjanjikan sesuai kebutuhan mereka.
“Sebab kalau tidak, akan susah dokter – dokter tersebut masuk ke Baubau karena mereka akan mencari daerah yang nyaman untuk bekerja dan nyaman dalam hidup. Itu jadi PR daerah, apakah mau dan mampu,”katanya.
Saat ini kata Sadly, insentif dokter umum di Baubau sekitar Rp 4 juta dan dokter spesialis sekitar Rp17 juta. (Zarmin)